Pertamina Drilling Mulai Pengeboran Sumur Migas Sembakung di Kalimantan Utara

.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) telah memulai operasi pengeboran untuk sumur minyak dan gas Sembakung Deep-001 (SBKD-001), yang berlokasi di daerah Sembakung, kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pengeboran pada lapangan minyak dan gas milik PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field diproses menggunakan RIG PDSI#43.3/AB1500-E. Sumur bernomor SBKD-001 ditargetkan mencapai kedalaman 3.007 meter yang memerlukan waktu pemboran kira-kira 114 hari.
Proyek ini bergantung pada RIG PDSI#43.3/AB1500-E, yaitu sebuah unit pengeboran bertenaga 1500 HP dimana kebanyakan komponennya diproduksi di Indonesia, sementara teknologinya inti berasal dari Amerika Serikat.
Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita menyebutkan bahwa pengeboran sumur SBKD-001, yang sudah dimulai pada akhir Maret, adalah salah satu aspek dari janji perusahaannya untuk membantu PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjaga dan menambah stok serta output minyak dan gas di tanah air.
"Pengeboran sumur minyak dan gas SBKD-001 yang telah dimulai pada akhir Maret ini adalah usaha dari Pertamina Drilling guna mendukung PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjaga dan menggenjot cadangan serta produksi bahan bakar nasional," jelas Avep melalui pernyataan resmi, Rabu (7/5).
Avep mengatakan bahwa kerjasama di antara Pertamina Drilling dan PHI amat vital bagi peningkatan efisiensi, yang nantinya bisa berdampak positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
Pertamina Drilling tetap memperlihatkan dedikasinya untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi lokal dengan menggelar sejumlah operasi pengeboran di lokasi yang challenging, mencakup area pedalungan seperti Sumatera serta Kalimantan.
Sampai sekarang, Pertamina Drilling sudah sukses melaksanakan pekerjaan pengeboran di banyak tempat tantangan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mencakup area-area pelosok dan susah dijangkau seperti di Sumatera dan Kalimantan—yang populer memiliki sumber daya energi yang besar.
"Memang ini amat krusial guna menambah efisiensi kerja serta bisa memberikan kontribusi yang lebih signifikan kepada penerimaan negara," lanjutnya.