Waspadai Tanda-Tanda Leukimia Pada Anak, Mudah Disepelekan!

Sebagai orang tua, tak ada hal lain yang lebih utama selain memastikan kesejahteraan anak kita. Namun, pernahkah Bunda mengetahui bahwa ada beberapa kondisi medis berat yang tanda-tandanya bisa sangat mudah dilewatkan? Mungkin tampak hanya sebagai masalah kesehatan harian biasa. Salah satu contohnya ialah leukimia, atau dalam istilah umum disebut juga dengan kanker darah.
Leukemia muncul ketika tubuh membuat sel darah putih secara berlebihan dan abnormal. Sebenarnya, sel darah putih memiliki peran untuk melawan infeksi.
Akan tetapi, pada anak-anak yang menderita leukimia, sel-sel darah putih berlebihan malah menimbulkan ketidakseimbangan dalam darah.
Mereka mengurangi penghasilan sel darah merah serta trombosit yang vital bagi transportasi oksigen dan proses koagulasi darah.
Sehingga, si kecil dapat dengan cepat merasakan letih, lebih berisiko terserang penyakit, dan kerap kali mengalami memar atau mimisan.
Oleh karena gejala tersebut dapat mirip dengan penyakit biasa, sangatlah penting bagi Ibu agar berhati-hati dan memahami indikasi dini-nya. Semakin cepat dideteksi, maka semakin tinggi kemungkinan anak akan menerima perawatan yang sesuai.
Berikut rangkum informasi mengenai tanda-tanda kanker darah pada balita . Disimak ya, Ma!
1. Sering kali anak merasa lesu dan kurang berenergi

Ketidaknormalan dalam rasa letih dapat menunjukkan bahwa tubuh kurang memiliki sel darah merah. Apabila Si Kecil terlihat lesu padahal belum melakukan aktivitas banyak, sebaiknya Bunda mulai waspada.
2. Wajah pucat

Seorang anak penderita leukimia kerap kali menderita anemia, kondisi di mana terdapat kurangnya sel darah merah yang bertugas untuk mengedarkan oksigen ke setiap bagian tubuh.
Ini dapat menyebabkan wajah terlihat lebih pucat daripada biasanya, bahkan mungkin berkesan kuning atau abu-abu. Di samping itu, bibir serta ujung jari-jemari bisa nampak biru akibar kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh.
3. Mudah mengalami pendarahan

Seorang anak dengan leukimia biasanya mengalami pengurangan kadar trombosit dalam darah, bagian ini bertugas untuk mencegah perdarahan.
Ini dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah berdarah, bahkan tanpa adanya luka yang terlihat.
Gejalanya dapat mencakup hidung berdarah secara berkala, gusi yang cepat perdarahan ketika menyikat gigi, atau luka kecil yang sukar untuk berhenti mengalirkan darah.
Ibu, ini tidak biasa dan mungkin menandakan adanya masalah signifikan dengan sistem peredaran darahnya.
4. Demam yang berulang

Leukemia mengakibatkan pembentukan sel darah putih yang tidak normal. Walaupun kuantitasnya berlimpah, sel-sel tersebut gagal memerangi infeksi secara efisien.
Sehingga, si kecil lebih mudah terserang penyakit serta kerapkali demam tanpa ada pemicu yang pasti.
Apabila anak Anda kerap mengalami demam, kelihatan lesu, atau memerlukan waktu cukup lama untuk sembuh dari penyakit biasa seperti flu dan batuk pilek, hal tersebut mungkin menunjukkan bahwa daya tahan tubuhnya sedang bermasalah.
5. Nyeri tulang

Anak-anak dengan leukemia kerap kali merasakan nyeri pada area tulang atau persendian, terlebih di sekitar kaki dan punggung.
Peristiwa tersebut disebabkan oleh penumpukan sel-sel leukemia dalam sumsum tulang, yaitu area produksi sel darah. Kondisi menyakitkan ini muncul tanpa alasan yang pasti dan biasanya dirasakan dengan kekuatan lebih besar pada waktu malam atau ketika si anak tengah istirahat.
Tidak seperti rasa sakit atau kelelahan yang umumnya muncul di kedua kaki secara simetris dan berkurang setelah pemijatan, nyeri karena leukimia dapat terbatas pada satu sisi badan, terasa lebih menusuk, serta tak hilang meski sudah menjalani perawatan rumah standar.
Apabila sang anak selalu mengeluh tentang rasa sakit atau nampak begitu tersinggung sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas atau tertidur, lebih baik segerakan memeriksanya kepada dokter.
6. Pembengkakan kelenjar

Satu tanda gelembung leukemia yang kerap luput dari perhatian adalah penebalan kelenjar limfa. Fungsinya merupakan elemen dalam sistem pertahanan tubuh dan umumnya membesar ketika badan sedang menghadapi penyakit menular. Akan tetapi, di balik itu semua, bila buah hati diduga menderita leukemia, kondisi tersebut dapat menjadi petunjuk keberadaan perkembangan sel ganas.
Bengkakannya umumnya empuk, tak menyakitkan, dan timbul tanpa diiringi dengan gejala infeksi lain seperti pilek atau sakit tenggorokan.
Ibu dapat mencarinya di area leher, ketiak, atau daerah selangkangan si anak. Bila pembengkakan ini tak berkurang dalam beberapa hari dan justru membesar, lebih baik konsultasikan kepada dokter sesegera mungkin.
7. Perut terlihat membuncit

Salah satu tanda kanker darah pada anak yang kerap diabaikan adalah adanya pembesaran perut. Hal ini mungkin dikarenakan oleh pertambahan ukuran liver atau limpa sebagai hasil dari akumulasi sel-sel darah tak normal.
Anak-anak bisa saja mengeluh bahwa perut mereka terasa kenyang, tidak nyaman, atau kelihatan buncit walaupun baru sedikit makan. Ironisnya, situasi tersebut kerap kali diartikan sebagai efek dari masuk angin, gas dalam perut, atau sekadar ketidaknyamanan pada sistem pencernaan.
Apabila Ibu mencatat adanya perubahan pada ukuran perut sang buah hati yang tak lazim dan persisten, hendaknya berkonsultasilah dengan tenaga medis guna dilakukan pengecekan tambahan.
8. Sesak napas

Gejala tambahan yang perlu diwaspadai Bu adalah jika si Kecil mengalami kesulitan bernapas dengan mudah atau terlihat sangat letih ketika melaksanakan kegiatan sehari-hari sederhana, misalnya berlarian, memainkan diri sendiri, ataupun mendaki tangga.
Ini dapat disebabkan oleh penurunan signifikan dalam jumlah sel darah merah yang normal dikarenakan adanya sel kanker, menyebabkan distribusi oksigen menjadi kurang efektif di semua bagian tubuh.
Banyak orang tua memandang bahwa kondisi tersebut hanyalah keletihan normal atau kurangnya aktivitas fisik pada anak-anak mereka. Namun, apabila gejalanya seringkali timbul tanpa alasan yang pasti, hal itu mungkin merupakan indikasi awal dari leukemia dan harus segera ditinjau dengan cermat.
9. Berat badan menurun

Apabila si anak mendadak kehilangan berat badan tanpa adanya perubahan jelas dalam asupan makanan atau tingkat aktivitas fisiknya, sebaiknya orang tua mulai waspada.
Dalam situasi kanker darah, tubuh si kecil berjuang keras untuk memerangi sel-sel tidak normal tersebut, hal ini dapat menghabiskan banyak energi serta membuat nafsu makannya berkurang.
Ini menyebabkan penurunan berat badan yang bertahap namun pasti. Kondisi tersebut kerapkali dianggap normal, terutama bila si kecil masih tampak lincah dan aktif.
10. Meriang dan sakit pada kepalanya

Anak-anak yang kerap kali mengeluh sakit kepala atau merasakan pusing tanpa adanya alasan yang pasti harus diberikan perhatian khusus.
Gejala tersebut mungkin disebabkan oleh anemia parah, suatu situasi di mana tubuh kurang memiliki sel darah merah yang sehat lantaran adanya tekanan dari sel-sel leukemia. Hal ini dapat mengakibatkan otak tidak mendapat asupan oksigen yang cukup dan hal itu bisa menimbulkan migrain secara berkali-kali.
Banyak orang tua memandang bahwa anak mereka hanya lelah, kurang tidur, atau dehidrasi. Tetapi, apabila rasa pusing atau sakit kepala seringkali muncul walaupun si anak telah mendapatkan waktu istirahat yang cukup, segera berkonsultasilah dengan dokter tanpa ragu-ragu.
Nah, itulah informasi mengenai tanda-tanda kanker darah pada balita Yang perlu diketahui oleh Mama. Mudah-mudahan berguna untuk Anda, Ma!
Leukimia Pada Anak: Alasan, Tanda-Tanda, serta Perawatannya 6 Indikasi Utama Penyakit Leukimia pada Anak, Ketahui Sebelum Keterlambatan! 6 Pengobatan Medis untuk Mengatasi Leukimia pada Anak