Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trump Potong 24,3% Anggaran NASA: Ini dampaknya!

, Jakarta - Presiden AS Donald Trump bersiap untuk mengurangi dana anggarannya NASA ( NASA ) untuk tahun mendatang. Angka pengurangan anggaran dapat mencapai US$ 6 miliar dari total US$ 24,8 miliar pada tahun 2025. Ini berarti bahwa dana bagi lembaga luar angkasa negara tersebut akan menurun sebesar 24,3 persen.

Janet Petro, penjabat administrator NASA, menegaskan bahwa organisasinya akan menghormati keputusan pemerintahan Amerika Serikat jika perlu memangkas dana NASA hingga mencapai $18,8 miliar pada tahun 2026. "Kamilah harapan bisa menjalin kerjasama yang solid dengan pihak pemerintah serta kongres agar kami tetap dapat melanjutkan prestasi demi meraih tujuan-tujuan luar biasa," ungkapnya. keterangan resmi ,dikutip pada Minggu, 4 Mei 2025.

Penurunan anggaran yang direncanakan diumumkan melalui situs NASA Institusi tersebut mencantumkan beberapa potongan anggaran di berbagai bidang.

Mengutip Space Flight Now , bagian luar angkasa dan ilmu bumi juga terkena pengurangan dana dengan jumlah masing-masing US$ 2,3 miliar dan US$ 1,2 miliar. Total ada US$ 7 miliar yang dipotong dari alokasi tersebut untuk keperluan lainnya human space exploration Akan dipindahkan ke proyek eksplorasi Bulan. Selain itu, terdapat investasi sebesar US$ 1 miliar untuk misi penjelajahan Mars.

Satu proyek yang bakal terkena dampak dari pengurangan dana ini adalah Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) serta Kapal Antarbintang Orion pasca misi Artemis III. Pihak pemerintahan Trump telah menapaki jalannya untuk mendukung sistem komersial generasi baru yang memiliki biaya operasional lebih rendah.

"Pernyataan NASA menyebutkan bahwa anggaran tersebut juga menuntaskan Program Gateway, memberikan opsi untuk mendaur ulang bagian-bagian yang sudah dibuat untuk misi-misi lain," demikian tertulis dalam pernyataannya.

Dana yang dialokasikan untuk NASA akan ditujukan pula pada proses peralihan Stasiun Luar Angkasa Internasional menjadi sebuah stasiun berbasis komersial mulai tahun 2030. Kegiatan penelitian di sana bakal diorientasikan terhadap ekspedisi ke Bulan serta Mars.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Gedung Putih, pengurangan anggaran bagi NASA bertujuan untuk menghadapi ambisi China yang ingin mengirim orang kembali ke Bulan, sambil juga fokus pada misi mengantarkan manusia pertama ke Mars. Meskipun dengan alokasi dana tersebut, NASA diyakini mampu terus memaksimalkan aktivitas penjelajahan ruang angkasa agar tetap unggul, penuh inovasi, dan efektif.

Pengurangan anggaran mungkin akan berdampak pada peningkatan PHK karyawan dan penutupan beberapa pusat milik NASA, termasuk sektor teknologi informasi, pemeliharaan infrastruktur, dan aktivitas terkait aturan bangunan dan lingkungan. Akan tetapi, sesuai dengan instruksi dari Gedung Putih, rancangan anggaran baru tersebut bertujuan untuk mengakhiri atau mencabut alokasi dana bagi proyek-proyek penerbangan ramah lingkungan — yang berkaitan erat dengan masalah perubahan iklim. Meskipun demikian, masih tersedia dukungan finansial untuk dikucurkan dalam upaya pengembangan sistem manajemen lalu lintas udara dan juga teknologi-teknologi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan bisnis.

The Planetary Society secara tegas melawan usaha peme ngurangan dana NASA oleh Pemerintah Amerika Serikat. Menurut mereka, kebijakan tersebut akan menghambat kemajuan negara yang telah lama menjadi pemuncak di bidang inovasi ilmiah serta penjelajahan ruang angkasa.

"Gedung Putih telah menyarankan pengurangan anggaran tertinggi bagi NASA dalam sejarah Amerika Serikat," demikian disampaikan pernyataannya di laman resminya. The Planetary Society .

Pemotongan dana dinilai dilakukan tanpa mendapatkan kontribusi dari para pengelola NASA, yang semestinya harus diajak berkonsultasi. Kebijakan tersebut juga dikritik karena bertentangan dengan janji Kampanye Trump yang berupaya menjadikan Amerika Serikat sebagai pemimpin utama dalam bidang ekspedisi luar angkasa.