Mengapa Retina Mata Dapat Di-scan? Inilah Penjelasannya Berdasarkan Ilmu Sains
Kasus World Coin serta World ID yang baru saja ditahan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengundang berbagai pertanyaan, seperti alasan mengapa retina mata dapat dipindai dan digunakan sebagai teknik pengenalan diri dalam sistem keamanan modern tersebut.
Teknologi ini tak hanya merupakan imajinasi sains, tetapi juga didasarkan pada karakteristik biologis manusia yang khas. Tiap corak vena mata di retina tiap individu selalu unik dan konstan sepanjang hayatnya. Karena alasan tersebut, pencitraan retina menjadikan dirinya sebagai metode otentikasi biomatik yang sangat presisi di planet bumi kita.
Sistem ini diterapkan mulai dari bangunan bertingkat keamanan tingginya sampai dengan piranti elektronik. Namun, bagaimana sesungguhnya cara kerja teknologi tersebut, serta sejauh mana keselamatan dalam penggunaannya?
1. Prinsip operasional pemeriksaan mata menggunakan retinografi

Agar dapat menanggapi mengapa retina mata bisa discane, kita harus memahami konsep utama dari teknologi tersebut. Proses pemindaiannya menggunakan cahaya inframerah lemah yang ditujukan secara spesifik pada bola mata.
Cahaya ini ditangkap dengan cara yang berlainan oleh pembuluh darah di retina jika dibandingkan dengan jaringan di sekelilingnya. Hal itu menciptakan pola unik yang dimiliki tiap orang saja.
Polanya selanjutnya diamati oleh sensor dan dikonversi menjadi gambar digital. Sama seperti sidik jari, gambar retina ini sangat unik dan tetap konstan sepanjang kehidupan seseorang. Menariknya, karena retina cepat rusak setelah kematian, teknologi ini hanya dapat digunakan pada individu yang masih bernapas.
2. Sudah digunakan untuk urusan keamanan sejak tahun 1980-an
Teknologi retina scan tidak hanya maju, namun juga sudah diterapkan di banyak bidang yang mengharuskan adanya standar keamanan super ketat. Mulai dari masuk ke zona terlarang, pengawasan perbatasan, sampai pengecekan pelaku tindak pidana selama investigasi polisi dan instalasi militer.
Pemindaian retina menjadi metode verifikasi yang sangat handal karena hampir tidak mungkin untuk ditipu atau dipalsukan.
Pemanfaatan teknologi ini diawali pada tahun 1935 oleh dua dokter bernama Carleton Simon dan Isadore Goldstein. Akan tetapi, pengaplikasian secara komersial hanya diluncurkan pada tahun 1984 melalui perusahaan Eyedentity, yang merupakan pionir dalam pembuatan alat scanner retina pertama kali.
Ketepatannya yang luar biasa menjadikan teknologi ini masih sangat up-to-date sampai sekarang, khususnya di bidang sistem keamanan menggunakan metode biometrik.
3. Bagaimana perbedaan antara iris scan?

Walaupun sering kali dipandang mirip, pemindaian retina memiliki perbedaan dibandingkan dengan iris scan, walaupun kedua teknik ini tetap memanfaatkan bagian mata untuk pengenalan biometrik. Teknik iris scan justru mengkhususkan diri pada corak spesifik yang ada di irisan mata, yakni lingkaran warna-warni yang melilit pupil.
Teknologi ini menggunakan kamera khusus dengan cahaya inframerah-dekat untuk menangkap detail halus seperti guratan, bintik, hingga lipatan mikro (crypts) pada iris.
Pola-pola ini terbentuk sebelum seseorang lahir dan tetap stabil seumur hidup yang menjadikannya cocok untuk verifikasi identitas. Gambar iris kemudian diproses oleh perangkat lunak khusus yang mengubah pola tersebut menjadi kode matematis unik, yang disebut iris code.
Pemindaian retina membuktikan bahwa teknologi bisa mengambil manfaat dari uniknya aspek biologis manusia untuk merancang sistem pengenalan yang presisi. Walaupun belum sepopuler pemindai wajah atau sidik jari, retina scanning tetap menjadi alternatif terdepan dalam situasi yang mendesak akan tingkat keamanan ekstra.
Referensi
" Apa itu Biometrik? Bagaimana ia digunakan dalam keamanan? Diakses pada bulan Mei tahun 2025. Kaspersky .
" Retina Scan Diakses pada bulan Mei tahun 2025. TechTarget .
Nakayama, Luis Filipe, João Carlos Ramos Gonçalves De Matos, Isabelle Ursula Stewart, William Greig Mitchell, Nicole Martinez-Martin, Caio Vinicius Saito Regatieri, dan Leo Anthony Celi. " Pemindaian Retina dan Berbagi Data: Keseimbangan Antara Privasi dan Kemajuan Ilmiah .” Proceedings Digital Health dari Mayo Clinic 1, nomor 2 (Maret 25, 2023).