Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Elon Musk Mau Jadikan Manusia Warga Mars: Bumi Kena Imbas Hangus dan Telan Matahari

Elon Musk tampaknya lebih ingin membawa manusia terbang ke Mars, sebuah planet yang tidak ramah bagi kehidupan, daripada memastikan setiap orang memiliki rumah selama 100 tahun ke depan.

Alih-alih turun tangan menangani krisis iklim yang terus memburuk, Elon Musk malah mencabut peraturan lingkungan, tindakan yang dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi umat manusia dalam jangka pendek.

Dalam wawancara terbaru dengan Fox News, Musk mencoba meyakinkan rencananya untuk menjadikan planet Mars sebagai peradaban baru bagi umat manusia.

"Mars adalah asuransi jiwa bagi kehidupan kolektif," kata pemilik SpaceX tersebut, sebagaimana dikutip dari Futurism pada Rabu, 7 Mei 2025.

"Jadi, pada akhirnya semua kehidupan di Bumi akan dihancurkan oleh Matahari. Matahari secara bertahap mengembang, jadi pada saat itu kita perlu membuat peradaban multiplanet karena Bumi akan terbakar," sambungnya.

Namun, yang tidak disebutkan Musk adalah bahwa nasib buruk ini tidak akan terjadi hingga enam miliar tahun mendatang — menjadikannya alasan yang sangat tidak meyakinkan untuk takut tinggal di Bumi sekarang.

Bagaimanapun, Bumi saat ini baru berusia sekitar 4,5 miliar tahun.

Artinya, krisis lingkungan saat ini merupakan tantangan yang jauh lebih besar dan berkembang dengan cepat dibandingkan dengan ketakutan selama miliaran tahun mendatang mengenai kerusakan global pada planet kita.

Meskipun dia memiliki peranan penting dalam meningkatkan penerimaan dan pemakaian mobil listrik, Musk kini juga turut serta menghancurkan regulasi yang bertujuan untuk membatasi tingkat polutan gas buangan, hal ini mencerminkan ketidakpeduliansannya terhadap keberlanjutan tempat tinggal alami manusia.

SpaceX juga sudah mengabaikan aturan tentang lingkungan dengan beberapa kali membuang air bekas yang berbahaya ke dalam atau mendekati badan air di Texas.

Pelepasan Starship-nya ternyata cukup membahayakan tanaman di sekitarnya serta hewan peliharaan yang dilindungi.

Musk juga memberikan dukungan kepada presiden Donald Trump, yang mendorong Amerika Serikat agar menggali dan menggunakan lebih banyak sumber daya energi fosil. Berdasarkan laporan paling baru, hanya dalam periode 100 hari awal kepemimpinannya, emisi gas rumah kaca sudah meningkat drastis.

Ahli lingkungan telah lama mengeluarkan peringatan, menyatakan bahwa kita semakin dekat ke titik di mana dampak perubahan iklim akan menjadi tak terbalikkan.

Sebaliknya dari mengakuinya, Musk tetap berusaha meraih impiannya untuk mendirikan kota di Mars.

Starship Raksasa Disiapkan

Pada tweetnya kemarin bulan, Musk berjanji bahwa roket buatan perusahaannya yang bernama Starship akan menjadi sangat besar dan luar biasa,

"Semoga dapat meluncur ke Mars di penghujung tahun mendatang menggunakan eksplorator robotik Optimus!" ucapnya merujuk kepada humanoid buatan Tesla.

Kini Musk sudah mengumpulkan berbagai macam kekuatan di Gedung Putih, memungkinkan NASA untuk melepaskan sejumlah uang tidak terbatas guna merealisasi ambisinya membawa manusia menuju planet Mars.

Dalam proposal anggaran tahun depan yang baru saja diumumkan oleh pemerintah Trump, Gedung Putih merencanakan peningkatan dana untuk eksplorasi luar angkasa NASA sebesar kira-kira $1 miliar sebagai "investasi baru" yang bertujuan mendukung program fokus pada planet Mars tersebut. (Ikbal Tawakal)