9 Contoh Teks Eksplanasi pada Berbagai Topik, Dilengkapi dengan Struktur Masing-masing
Teks eksplanasi merupakan salah satu tipe tulisan yang dibuat sesuai dengan aturan sains.
Teks ini dimaksudkan untuk menggambarkan suatu fenomena yang meliputi aspek alam, sosial, atau budaya dengan pendekatan saintifik.
Umumnya, pesan yang disebarkan itu bersifat pendek, padat, dan jelas.
Berikut adalah beberapa contoh paragraf penjelasan dengan beragam topik serta susunannya.
Contoh 1: Tsunami
(Pernyataan Umum)
Tsunami, yang dalam bahasa Yunani berarti "gelombang osean raksasa", disebabkan oleh peristiwa yang mengganggu lantai samudera, misalnya gempa bumi. Peristiwo itu membuat gelombang merambat ke seluruh penjuru dengan kelajuan hingga 600-900 kilometer setiap jam. Pada awalnya, tinggi gelombang sangat rendah (biasanya hanya sekitar 30-60 sentimeter), jadi sulit dirasakan di lautan luas; namun, ketika semakin dekat ke daratan, ketinggian gelombangan meningkat drastis.
(Urutan Sebab Akibat)
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Karena tsunami yang sering kali disebabkan oleh guncangan bawah laut, khususnya pada area subduksi dengan kekuatan minimal 7,0 pada skala magnitude momen. Faktor-faktor lain yang dapat memicu tsunami meliputi longsoran tanah, erupsi Gunung Berapi, serta tabrakan objek besar seperti meteor ke permukaan air.
(Interpretasi)
Dari segi lokasi, sebagian besar tsunami tercatat di wilayah Cincin Api Pasifik dan area Lubang Selatan Sumatera di Laut India. Ancaman tsunami bisa diprediksi menggunakan sistem peringatan dini yang memantau guncangan gempa kuat dan menganalisa perubahan tinggi air laut pasca-terjadinya gempa tersebut. Apabila dinilai adanya potensi ancaman tsunami, otoritas berwenang memiliki kemampuan untuk memberikan peringatan awal atau mengimplementasikan langkah-langkah antisipatif semacam proses evakuasi penduduk. Tingkat keparahan dampak kerusakan pun dapat diminimalisir melalui desain gedung anti-tsunami, misalnya mendesain struktur bangunan agar lebih lapang bersama dengan pemilihan material konstruksi beton berkualitas baik; alternatif lain adalah edukasi publik tentang strategi penyelematan diri saat tsunami datang, termasuk bagaimana merencanakan skenario pelarian sedini mungkin dan siapa saja peserta dalam situasi ini.
Contoh 2: Banjir
(Pernyataan Umum)
Banjir merupakan fenomena yang timbul akibat adanya curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan permukaan tanah tertutupi oleh genangan air. Secara harfiah "masuknya air", istilah tersebut pun bisa menunjukkan kenaikan level air laut. Fenomena banjir biasanya disebabkan karena kapasitas maksimum dalam waduk, Sungai ataupun Danau telah mencapai batasan sehingga membuat air tumpahan ke area sekitarnya.
(Urutan Sebab Akibat)
Selain sejumlah tempat yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain, banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.
(Interpretasi)
Di beragam negeri seantero bumi, sungai-sungai yang cenderung terbanjiri dikelola secara teliti. Untuk menghindari longsornya air, struktur-struktur perlindungan seperti tanggul, waduk, serta gerbang pembatas air dipakai. Selain itu, alat-alat siaga juga disiapkan, misalnya saja karung tanah ataupun pipa pelampung portabel. Sedangkan untuk antisipasi banjir pesisir, sudah dilakukan upaya-upaya penanganan di wilayah Eropa dan Amerika menggunakan benteng-benteng pantai, restorasi tepian pantai, hingga pembangunan pulau-pulau pemisah.
Contoh 3: Terjadi Petir
(Pernyataan Umum)
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
(Urutan Sebab Akibat)
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
Apabila selisih potensial di antara awan dan tanah cukup signifikan, maka akan terjadi pelepasan muatan negatif (elektron) dari awan menuju tanah atau sebaliknya guna mencapai keseimbangan. Ketika proses pengeluaran muatan berlangsung, medium yang dilewati oleh elektron adalah atmosfer. Di titik ketika elektron berhasil melewati ambang batas isolasi atmosfer tersebutlah timbul letusan bunyi.
(Interpretasi)
Guntur cenderung muncul saat musim hujan karena di kondisi itu atmosfer memiliki konsentrasi uap air yang lebih tinggi, membuatnya kurang dapat menahan aliran listrik. Akibat adanya awan bertegangan negatif dan positif, guntur pun bisa timbul dari satu awan ke awan lain dengan muatan yang berlawanan.
Contoh 4: Tanah Longsor
(Pernyataan Umum)
Longsoran atau biasa dikenal sebagai gerakan tanah merupakan sebuah fenomena geologis yang timbul akibat perpindahan volume material batu atau tanah dalam beragam bentuk dan jenis seperti runtuhnya kawasan bebatuan ataupun kelompok lumpur tanah. Biasanya, penyebab utama dari longsor dapat diatribusikan kepada dua komponen pokok yakni dorongan primer dan penggugur. Dorongan primer merujuk pada elemen-elemennya yang mengubah karakteristik struktur bahan secara langsung, sementara itu penggugur menjadi alasan bagi permukaan bahan untuk mulai bergeser.
(Urutan Sebab Akibat)
Walaupun akarnya dari peristiwa tersebut adalah karena pengaruh gravitasi pada sebuah kemiringan yang tajam, tetap ada beberapa elemen tambahan yang juga ikut serta dalam hal ini. Di antaranya terdapat proses erosi, kondisi lereng yang tersusun atas batu-batu dan tanah yang menjadi lebih rapuh dikarenakan oleh penyerapan air hasil hujan deras, selain itu adanya letusan gunung api pun dapat menghasilkan lapisan abu kosong, disertai dengan hujan lebat dan arus material partikel-partikel debu.
(Interpretasi)
Banyak tindakan dapat ditempuh untuk menghindari longsoran tanah, misalnya dengan tidak menciptakan waduk atau sawah di atas kemiringan, menjauhi pembangunan rumah di bawah tebing, hindari penggilasan pohon pada sisi lereng, bukan pemotongan tebing dalam posisi vertikal, serta jangan merancang konstruksi di dekat aliran sungai.
Contoh 5: (Kemiskinan)
(Pernyataan Umum)
Kemiskinan merujuk pada kondisi kelompok dalam masyarakat yang memiliki penghasilan terbatas. Karena keterbatasan tersebut, mereka kesulitan memenuhi keperluan dasar sehari-hari termasuk makanan, air, baju, rumah, serta peluang pendidikan.
Umumnya, penduduk kurang mampu lebih condong untuk menetap di pinggiran sungai, di bawah jembatan, atau lokasi-lokasi yang sebenarnya tidak pantas digunakan sebagai dasar pembangunan rumah. Kadang-kadang, mereka malahan merancang hunian di atas lahan kepunyaan pemerintah.
(Urutan Sebab Akibat)
Beberapa penyebab dari kemunculan kemiskinan atau orang jatuh miskin cukup beragam. Salah satunya adalah kurangnya sarana pembelajaran serta kesulitan memenuhi keperluan dasar sehari-hari. Di luar hal tersebut, juga bisa disebabkan oleh bankrut, bencana, sikap individu sendiri, perbudakan, hingga sistem sosial. Namun demikian, dalam konteks global, faktor-faktor berkaitan dengan tingkah laku dan konstruktur sosial cenderung memiliki pengaruh dominan pada timbulnya kemiskinan.
Tindakan konsumen berlebihan, mengejar citra diri tanpa memikirkan keperluan dasar, serta pengelolaan uang yang tak sesuai dengan pendapatan masuk bisa menjadi penyebabnya. Ukuran keluarga pun penting dipertimbangkan apabila hasil yang didapat kurang mencukupi bagi seluruh anggota rumah tangga. Struktur sosial memiliki peranan di mana penularan kemiskinan dari generasi ke generasi ikut membentuk situasi ini. Gaya hidup bergengsi merupakan bagian dari aspek tingkah laku individu. Secara umum, orang lebih condong terhadap prioritas kehendak dibandingkan kewajiban primer mereka.
(Interpretasi)
Secara teoretis, kemiskinan seharusnya bukanlah masalah skala besar baik di Indonesia ataupun global. Bila setiap individu bersedia untuk mengakui serta merasa syukur atas kepemilikan mereka sendiri tanpa melakukan perbandingan atau memiliki rasa kekurangan didalam diri.
Di samping itu, dengan adanya kolaborasi erat antara pemerintah dan warga setempat dalam menangani atau menghapuskan kesenjangan ekonomi, harapan besar adalah negeri kita bisa melepaskan diri dari masalah kemiskian yang kian hari semakin memburuk.
Contoh 6: Urbanisasi
(Pernyataan Umum)
Aliran migrasi perkotaan menuju kota-kota besar di Indonesia terus meningkat bersamaan dengan peningkatan perekonomian daerah tersebut.
(Urutan Sebab Akibat)
Sebaliknya, lapangan pekerjaan di perkotaan besar kurang bisa menampung para pendatang akibar keterbatasan kemahiran mereka yang didapat dari tempat asal. Hal ini pada gilirannya menciptakan jumlah tunawisma dan peminta-murah-hati yang bertambah di berbagai kotakota besar di Indonesia. Yang dimaksud dengan tunawiswa dan peminta-murah hati itu sendiri adalah orang-orang tanpa rumah atau profesi tetap serta mereka yang hidup menggantungkan diri kepada belas kasihan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
(Interpretasi)
Seorang gelandangan merupakan individu yang menjalani kehidupan di luar standar normatif masyarakat lokal dan tidak memiliki rumah maupun pekerjaan tetap di suatu daerah. Sementara itu, seorang pemohon sedekah atau pengemis ialah seseorang yang mencari nafkah dengan menanyakan bantuan secara terbuka kepada publik melalui beragam metode dan argumen guna meraih simpati dari orang lain.
Contoh 7: Tawuran
(Pernyataan Umum)
Tindakan tawuran merupakan aktivitas di mana dua grup atau lebih saling serangan atau bertarung dalam bentuk pertikaian berkelompok akibat adanya konflik tertentu.
(Urutan Sebab Akibat)
Konflik antar kelompok tak kenal usia. Pelaku pertikaian ini dapat melibatkan pemuda, orang dewasa, dan bahkan anak-anak yang belum cukup umur.
(Interpretasi)
Konflik yang paling umum terlihat adalah pertarungan di antara para pelajar.
Contoh 8: Demo Massa
(Pernyataan Umum)
Baru-baru ini protes sering kali pecah dengan frekuensi tinggi dan tersebar di banyak lokasi. Bahkan, unjuk rasa telah menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kami.
(Urutan Sebab Akibat)
Merespons kejadian tersebut, seorang pemimpin wilayah mengungkapkan bahwa akar masalah dari protes dan tindakan kerusuhan adalah kemiskinan dalam masyarakat. Dia pun mendemonstrasikan kondisi warga Malaysia dan Brunei yang damai, karena tingkat kesejahteraannya sudah terjamin sehingga unjuk rasa hampir tak pernah terlihat di kedua negeri tersebut.
Tentu saja ucapan tersebut menimbulkan respons yang kuat dari kalangan mahasiswa. Mereka melakukan protes dan mendesak bupati agar mengambil kembali pernyataan tersebut. Mahasiswa ini merasa tersinggung dan tidak setuju dengan tuduhan sepele seperti itu. Mereka percaya bahwa unjuk raga yang selalu mereka gelar adalah bentuk pemberontakan atas ketidakadilan dan penegakan kebenaran yang ada di depan mata mereka.
Protes publik tidak semata-mata dipicu oleh masalah perut; justru ada banyak insiden yang tak terkait sama sekali dengan hal tersebut. Mengenai hierarki kebutuhan manusia, Abraham Maslow mengelompokkannya menjadi berbagai level. Kebutuhan dasar mencakup aspek penghidupan seperti makan dan minum. Di sisi lain, kebutuhan tertinggi merujuk pada pencapaian self-actualization atau pemenuhan diri.
Meskipun begitu, secara umum demontrasi massa sering kali muncul sebagai hasil dari kebutuhan tingkat tersebut. Rakyat turun ke jalanan karena ingin mendapatkan pengakuan dari pemerintah serta entitas lain sehingga hak-hak dan identitas mereka terpenuhi. Perasaan diabaikan, hak dilanggar, hingga dimusuhi membuat mereka mencoba mengungkapkan jati diri melalui tindakan demo.
(Interpretasi)
Berdasarkan informasi demikian, dapat dikatakan bahwa kemiskinan tidak menjadi alasan primer bagi timbulnya serbuan protes. Sebaliknya, kejadian ini lebih banyak dipengaruhi oleh kapabilitas pemikiran kritis penduduk setempat. Mereka sadar tentang hak mereka sendiri serta menyadari adanya penyelewengan dan ketidakadilan dalam lingkungan sekitar mereka.
Setelah itu, mereka mengadakan protes dan merumuskan beberapa tuntutan. Jika unsur-unsur tersebut tak tertanam dalam dirinya, apa pun kondisi luar yang ditemui, mereka akan berperilaku layaknya kerbau dengan hidung tersodorkan: hanya bisa mengikuti tanpa kehendak sendiri dan setuju dengan segala tindakan pemimpinnya walaupun bertentangan atau justru membahayakan diri mereka sendiri.
Contoh 9: Bullying
(Pernyataan Umum)
Penganiayaan dimulai dari lingkaran pertama seseorang, yakni keluarganya. Di dalam rumah tangga, bila seorang anak diasuh dengan rasa cinta serta bukan melalui jalur kekerasan, peluang mereka untuk menghindari perilaku penganiayaan menjadi besar. Sebaliknya, jikalau sang anak diberi pendidikan lewat cara-cara keras dan sering kali disamakan dengan orang lain, dia mungkin akan berkembang sebagai individu yang merendahkan sesama atau bahkan membully mereka karena dianggap kurang baik daripadanya. Kemudian faktor ini juga bisa dipicu oleh pergaulannya dan paparannya pada media.
(Urutan Sebab Akibat)
Pada masa kini, berbagai macam media sering kali memperlihatkan perilaku yang tidak baik untuk dicontoh, namun masih banyak anak-anak yang akhirnya mengikutinya karena pemantauan dari orang tua yang kurang serta lingkungan sosial mereka belum tepat. Alasan beberapa anak melakukan pengejaran kekerasan atau bully antara lain ialah untuk mendapatkan pengakuan, sebagai bentuk pembalasan atas perlakukan buruk sebelumnya, demi mendapat perhatian, agar dikenal oleh lebih banyak orang, dan hal-hal semacam itu. Perilaku bully jelas memberikan dampak langsung kepada perkembangan mental si anak, misalnya muncul masalah-masalah psikologi.
(Interpretasi)
Masalah mental yang sering dihadapi oleh mereka yang menjadi sasaran bully atau perundungan terbilang bervariasi; dari tingkat rendah seperti rasa takut dan ketidakamanan hingga kondisi ekstrem dimana korban bahkan mungkin mempertimbangkan untuk bunuh diri. Perilaku ini, meskipun mencerminkan variasi kapabilitas tiap-tiap orang, sebenarnya merupakan sesuatu yang kurang dianjurkan. Akan tetapi, situasi tersebut dapat ditangani dengan meningkatnya keterampilan manajemen emosi. Individu-individu yang mahir dalam hal itu cenderung lebih teguh dan percaya diri saat menemui tantangan akibat perilaku penguntitan.
Berikut adalah sejumlah teladan dari teks explanation bersama dengan susunannya. ***