Contoh Teks Eksplanasi tentang Bencana Alam, Kemiskinan, dan Bullying, Semua Dilengkapi dengan Struktur yang Benar
Teks eksplanasi merupakan salah satu tipe tulisan yang dibuat mengikuti aturan sains.
Teks ini dimaksudkan untuk menggambarkan suatu fenomena yang meliputi aspek alam, sosial, atau budaya dengan pendekatan saintifik.
Umumnya, pesan yang disebarkan itu bersifat ringkas, padat, dan jelas.
Berikut adalah teladan dari sebuah teks eksplanasi pendek bersama dengan susunannya:
Contoh 1: Tsunami
(Pernyataan Umum)
Tsunami, yang dalam akar katanya berarti "gelombang raksasa di dermaga", merupakan serangan ombak air luas disebabkan oleh peristiwa pada lantai samudera, misalnya guncangan gempa bumi. Peristiwa itu menghasilkan gelombang yang meluaskan diri ke seluruh penjuru dengan kelajuan hingga 600-900 kilometer setiap jam. Pada awalnya, tinggi gelombang cukup rendah (biasanya antara 30 sampai 60 sentimeter), jadi sulit untuk dideteksi ketika masih di lautan terbuka; namun seiring pendekatan kepada tepian daratan, ketinggian gelombang bertambah pesat.
(Urutan Sebab Akibat)
Ketika sampai di tepi pantai, gelombang tsunami terkadang menerjang darat dalam bentuk tembok air gigantis (terutama pada kasus-kasus besar), namun jenis yang paling sering diamati adalah kenaikan mendadak tinggi permukaan air. Lonjakan ini bisa mencapai antara 15-30 meter, memicu banjir dengan laju aliran sekitar 90 km per jam, merembes jauh ke dalam daratan melebihi batasan beberapa kilometer dari bibir pantai, serta membawa dampak kerusakan parah dan banyak korban jiwa.
Karena tsunami yang sering kali muncul disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut, khususnya pada area subduksi dengan kekuatan minimal 7,0 pada skala magnitudo momen. Faktor penyebab lain dari tsunami meliputi longsoran tanah, erupsi gunung berapi, serta tabrakan objek besar seperti meteor ke permukaan air.
(Interpretasi)
Dari segi lokasi, mayoritas tsunami tercatat melanda daerah sekitar Cincin api Pasifik dan area Palung Sumatera di Laut India. Ancaman tsunami bisa diprediksi menggunakan sistem peringatan dini yang memantau guncangan gempa kuat dan menganalisa pola perubahan permukaan lautan pasca-terjadinya getaran tersebut. Apabila disimpulkan adanya potensi bahaya tsunami, otoritas setempat akan memberikan peringatan atau melakukan langkah-langkah antisipatif termasuk proses evakuasi. Kerentanan dampak negatif pun dapat diminimalisir lewat desain gedung anti-tsunami contohnya mendesain struktur bangunan memiliki ruang lebih lapang, serta dalam pemilihan material konstruksi misalkan baja bergelombang, ataupun dengan pendidikan publik soal strategi perlindungan diri saat gelombang dahsyat datang, seperti keharusan untuk berlindung tepat waktu dan merencanakan skenario siaga sedari awal.
Contoh 2: Banjir
(Pernyataan Umum)
Banjir merupakan fenomena saat ada penumpukan air yang berlimpah menenggelamkan area daratan. Secara harfiah "banjir" bisa pula dinyatakan sebagai kenaikan level air laut. Fenomena banjir biasanya disebabkan karena kapasitas air pada sumber daya air semacam Sungai atau Danau melebihi batasan normal hingga menyebabkannya tumpahan ke luar kanal tersebut.
(Urutan Sebab Akibat)
Di luar beberapa area pemukiman buatan manusia seperti desa, kota, dan lokasi tinggal lainnya, banjir juga bisa terjadi pada sungai saat debit air melampaui kemampuan kanal tersebut, ini biasanya berlangsung di tikungan sungai. Kerugian material sering kali dialami oleh bangunan-bangunan yang ada di daerah rawaan bencana semacam itu termasuk rumah-rumah hingga pusat-pusat belanja. Walaupun dampak merusak akibat banjir mungkin dapat diminimalisir jika kita berpindah jauh ke arah daratan lebih tinggi atau meninggalkan tepi-tepi sungai dan sumber daya air lainnya, banyak individu tetap mendiami dan melakukan aktivitas ekonominya di dekat air karena adanya manfaat finansial dan infrastruktur transportasi yang efektif dalam hal distribusi barang-barang dagangan.
(Interpretasi)
Di banyak negara di seluruh dunia, sungai-sungai yang rentan terhadap banjir dikelola secara cermat. Untuk menghindari kebanjiran, dipakai benteng-benteng semacam bendungan, waduk, serta weir. Selain itu, alat-alat cadangan seperti karung pasir atau pipa pelampung portabel juga disiapkan. Sedangkan banjir pesisir sudah ditangani di Benua Eropa dan Amerika menggunakan sistem perlindungan pantai, misalnya saja pembatas laut, restorasi pantai, hingga pulau buatan sebagai penghambat.
Contoh 3: Terjadi Petir
(Pernyataan Umum)
Petir, kilat, ataupun fenomena serupa dikenal sebagai tanda-tanda alami yang umumnya terjadi selama musim hujan ketika langit menampilkan sorotan cahaya singkat yang sangat bercahaya. Suara gemuruh akan datang beberapa detik setelah itu, yang kita kenal juga dengan istilah guruh. Hal tersebut dikarenakan ada jeda waktunya karena beda kecepatan antara penyebaran suara dan cahaya.
(Urutan Sebab Akibat)
Gelombang petir timbul akibat adanya beda potensial di antara awan dan permukaan Bumi atau bahkan antar awan itu sendiri. Penyebab kemunculan muatan dalam awan adalah gerakan konstan yang dilakukan secara sistematis; saat melaksanakan mobilitas tersebut, ia bakal bersinggungan dengan awan lainnya sehingga menghasilkan penumpukan muatan negatif di suatu sisinya (baik atas maupun bawah) serta konsentrasi muatan positif di sisi lawannya.
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.
(Interpretasi)
Gelombang listrik lebih umum ditemui saat musim hujan sebab atmosfer dalam kondisi itu memuat konsentrasi uap air yang lebih besar, membuatnya kurang mampu menahan aliran listrik. Sehingga, ketika adanya awan bertanda negatively charged dan awan dengan charge positively charged, hal ini dapat menyebabkan timbulnya kilat di antara kedua jenis awan tersebut.
Contoh 4: Tanah Longsor
(Pernyataan Umum)
Longsoran atau biasa dikenal sebagai pergerakan tanah merupakan fenomena geologis yang timbul akibat perpindahan massa batu atau tanah dalam bermacam variasi dan kategori seperti runtuhnya batu-batu atau sekopan tanah besar. Biasanya, penyebab dari longsor ini bisa dijelaskan melalui dua aspek utama yakni dorongan serta trigaran. Dorongan merujuk pada elemen-elemen yang mendampaki situasi materinya secara langsung, sementara itu trigaran mengacu kepada hal-hal yang mewajahi aktivitas beranjaknya material tersebut.
(Urutan Sebab Akibat)
Walaupun akarnya masalah ini disebabkan oleh gaya tarik bumi yang mempengaruhi sebuah kemiringan tegap, tetapi masih terdapat beberapa elemen tambahan yang ikut memberi dampak. Antara lain adanya proses penggerusan, area miring yang telah melemah karena penetrasi air hujan deras, serta aktivitas gunung api yang menghasilkan penumpukan partikel pasir kosong, ditambah dengan banjir hebat dan pergerakan material halus tersebut.
(Interpretasi)
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tanah longsor, seperti tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing, jangan menebang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak lurus, dan tidak mendirikan bangunan di sekitar Sungai.
Contoh 5: (Kemiskinan)
(Pernyataan Umum)
Kemiskinan adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang rendah masyarakat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti makan, minum, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan.
Biasanya masyarakat miskin cenderung bertempat tinggal di bantaran kali, bawah jembatan, dan tempat-tempat yang justru bukan tempat layak mendirikan bangunan. Terkadang justru mereka membangun tempat tinggal di atas tanah milik negara.
(Urutan Sebab Akibat)
Banyak faktor terjadinya kemiskinan atau seseorang menjadi miskin. Faktor keterbatasan alat kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, seperti bangkrut, musibah, perilaku pribadi, perbudakan, dan struktur sosial. Faktor perilaku dan struktur sosial yang lebih banyak mendominasi terjadi kemiskinan secara mengglobal.
Tindakan orang-orang yang terlalu banyak berbelanja, mengejar prestige tanpa peduli akan keperluannya, serta pemakaian uang yang tak sinkron dengan pendapatan yang dimilikinya. Ukuran jumlah anggota keluarga pun bisa menjadi unsur penentu ketika pendapatannya nggak cukup buat memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya. Unsur struktural sosial ini sering kali berkaitan erat dengan warisan kemiskinannya dari generasi ke generasi. Gengsi merupakan salah satu bagian dari aspek sikap individunya. Banyak di antara kita justru lebih fokus kepada hasratnya dibandingkan apa yang sungguh-sungguh mereka butuhkan.
(Interpretasi)
Secara ideal, kemiskinan seharusnya bukanlah masalah skala besar baik di Indonesia maupun global. Bila setiap orang dapat menghargai dan bersyukur atas apa yang dimiliki tanpa selalu berpikir untuk membanding-bandingkannya dengan orang lain serta merasakan kepuasan batin dari hal tersebut.
Di samping itu, dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan warga setempat dalam menghadapi atau memerangi kesenjangan ekonomi, harapannya adalah negeri kita dapat melepaskan diri dari masalah kemiskian yang kian hari semakin meningkat.
Contoh 6: Urbanisasi
(Pernyataan Umum)
Aliran migrasi ke perkotaan besar di Indonesia terus meningkat sejalan dengan peningkatan perekonomian daerah.
(Urutan Sebab Akibat)
Sebaliknya, lapangan pekerjaan yang ada di kota-kota besar itu tak cukup untuk menyerap para pendatang akibar kurangnya keahlian yang mereka bawa dari tempat asal. Hal ini kemudian menghasilkan jumlah tunawisma dan peminta-mintai tambahan di berbagai pusat perkotaan di Indonesia. Ini adalah fenomena tunawisma serta orang-orang meminta-minta.
(Interpretasi)
Seorang gelandangan merupakan individu yang menjalani kehidupan diluar standar kebiasaan sosial lokal yang diterima, tanpa memiliki rumah pribadi atau pekerjaan tetap di area spesifik tersebut. Sedangkan seorang pemohon sedekah ialah seseorang yang mencari nafkah dengan meminta-minta secara terbuka kepada publik melalui beragam metode dan dalih guna menimbulkan empati dari orang lain.
Contoh 7: Tawuran
(Pernyataan Umum)
Tindakan tawuran merupakan serangan maupun pertarungan bersama yang dijalankan oleh beberapa grup dan biasanya timbul dari konflik antar dua kelompok atau lebih akibat adanya masalah tertentu.
(Urutan Sebab Akibat)
Konflik antar pelajar tidak memandang usia. Para pihak yang berpartisipasi dalam pertikaian ini dapat mencakup remaja, orang dewasa, dan bahkan anak-anak di bawah umur.
(Interpretasi)
Konflik yang paling umum terlihat adalah pertarungan di antara pelajar.
Contoh 8: Demo Massa
(Pernyataan Umum)
Belakangan ini, protes sering kali pecah dengan interval yang sangat pendek dan tersebar ke banyak lokasi. Sampai-sampai, hal tersebut telah menjelma menjadi suatu tanda zaman dalam dinamika sosial kami.
(Urutan Sebab Akibat)
Merespons kejadian tersebut, seorang pemimpin daerah mengungkapkan bahwa akar masalah dari protes dan tindakan anarkis adalah kemiskinan dalam masyarakat. Dia pun memberi contoh tentang situasi di Malaysia dan Brunei yang lebih tenang karena tingkat kesejahteraan warganya sudah terjamin sehingga unjuk rasa menjadi hal langka di kedua negeri tersebut.
Tentu saja ucapan tersebut menimbulkan respon keras dari kalangan mahasiswa. Mereka turun ke jalan untuk menggelar protes dengan tuntutan agar bupati mencabut kembali kata-katanya. Mahasiswa merasa tersinggung dan tak setuju jika dirumorkan memiliki motivasi sekecil itu. Mereka meyakini bahwa unjuk rasa yang selalu dilakukan adalah bentuk pemberontakan atas ketidakadilan dan upaya membela kebenaran serta melawan segala hal buruk yang ada di depan mata mereka.
Protes publik tidak semata-mata dipicu oleh masalah perut; sebenarnya ada banyak demonstrasi yang tak berkaitan dengan hal tersebut. Mengenai hierarki kebutuhan manusia, Abraham Maslow mengelompokkannya menjadi berbagai level. Kebutuhan dasar mencakup aspek seperti makan dan minum. Di sisi lain, di puncak piramida terdapat kebutuhan untuk pengembangan diri.
Meskipun begitu, secara umum para peserta demo terinspirasi oleh kebutuhan dasar tersebut. Orang-orang turun ke jalanan lantaran butuh pengakuan dari pemerintah atau entitas lain supaya hak serta eksistensinya dipandang. Akibat perasaan dilupakan, ditolak haknya, hingga direndahkan, maka mereka mencoba mengungkapkan identitas melalui protes massal.
(Interpretasi)
Berdasarkan informasi seperti itu, dapat dikatakan bahwa kemiskinan tidak menjadi alasan primer bagi timbulnya serbuan protes. Sebaliknya, hal ini lebih banyak dipicu oleh kapabilitas pemikiran kritis dari penduduk setempat. Mereka sadar tentang hak mereka sendiri serta menyadari adanya penyelewengan dan ketidakadilan dalam lingkungan sekitar.
Setelahnya, mereka menggelar protes dan merumuskan berbagai permintaan. Jika elemen-elemen tersebut tak tertanam dalam dirinya, apa pun situasi di luar sana, mereka bakal mirip kerbau dengan hidung tersodorkan: hanya bisa ikut-ikutan dan setuju dengan segala keputusan sang pemimpin, walaupun hal itu bertentangan atau justru mencelakai diri mereka sendiri.
Contoh 9: Bullying
(Pernyataan Umum)
Percobaan perundungan dimulai dari lingkaran sosial yang paling inti, yakni keluarga. Di dalam rumah tangga, bila seseorang anak diajarkan dengan penuh keramahtamahan serta tanpa adanya kekerasan fisik, peluang bagi mereka untuk menghindari perilaku perundungan menjadi besar. Sebaliknya, ketika seorang anak diperlakukan secara keras dan sering kali disetarakan dengan orang lain, ada risiko bahwa mereka akan cenderung melancarkan siksaan kepada kawan-kawan di sekolah atau tempat tinggal yang menurut pandangan mereka kurang mampu daripada dirinya sendiri. Kemudian hal ini juga dipengaruhi oleh pengaruh pertemanan luar maupun konten media massa.
(Urutan Sebab Akibat)
Pada masa kini, berbagai platform penyiaran memperlihatkan perilaku yang tidak baik untuk dicontoh, namun banyak remaja justru mengikutinya sebagai hasil dari pemantauan orang tua yang lemah serta pergaulan yang kurang tepat. Alasan beberapa anak meresahkan temannya melalui bully atau pengejekan antara lain yaitu mereka ingin mendapat pengakuan, membayar balik kekecewaan, pernah menderita dampak negatif serupa di masa lalu, mencoba mendapatkan sorotan, ingin tenar, dan seterusnya. Perilaku intimidasi semacam itu pastinya meninggalkan efek signifikan pada perkembangan mental si anak, contohnya stres emosional maupun masalah jiwa lainnya.
(Interpretasi)
Masalah mental yang dihadapi oleh mereka yang menjadi sasaran bully terendahnya adalah perasaan khawatir serta kurang rasa nyaman, tetapi dalam situasi ekstrem, korban bully bahkan mungkin hingga mencapai titik ingin menyudutkan hidup sendiri. Tindakan bully bukan merupakan perilaku yang benar, mempertimbangkan bahwa tiap orang memiliki kapabilitas unik tersendiri. Akan tetapi, tindakan tersebut dapat ditangani lewat pengaturan emosi secara efektif. Orang-orang yang mahir dalam hal ini cenderung akan lebih percaya diri dan teguh saat bertemu dengan masalah seperti bully.
Berikut adalah sejumlah teladan dari teks eksplanasi bersama dengan susunan mereka. ***