Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Run The City di Hutan Kota GBK: 1.500 Pelari Siap Sambut Lomba Marathon 2025

Gambar terkait Run The City di Hutan Kota GBK Diikuti 1.500 Pelari,Ajang Pemanasan Sebelum Lomba Marathon 2025 (dari Bing)

, JAKARTA - Sebanyak 1.500 pelari meramaikan Run The City 5K yang digelar di Hutan Kota GBK, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025) pagi.

Ajang fun run tersebut merupakan rangkaian dari LPS Monas Half Marathon 2025 menuju race utama.

Flag-off dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa.

"Run The City menjadi ruang pelepas ketegangan, tempat semua orang bisa merayakan momen kebersamaan dalam suasana santai namun penuh semangat," ujar Purbaya.

Start dan finis mengambil tempat di Hutan Kota GBK, dengan rincian KM 0 - KM 1 melalui Pintu 7 - Jalan Sudirman - Semanggi - Jalan Gatot Subroto (Sultan).

Kemudian KM 1 - KM 2 melalui Jalan Gatot Subroto - Jalan Gerbang Pemuda (pintu 10 GBK); KM 2-KM 3 via Jalan Gerbang Pemuda - Jalan Asia Afrika (cekungan Plaza Barat).

Lalu KM 3 - KM 4 melalui Jalan Asia Afrika - Jalan Pintu Satu Senayan (Pintu 5 GBK), dan KM 4 - Finish via Pintu 5 GBK - Pintu 7 - Hutan Kota.

Berbeda dengan hari kompetisi yang sarat strategi dan target, Purbaya menuturkan Run The City menjadi momentum untuk bersenang-senang dan membangun antusiasme bersama.

Selain jersey yang didapat dari penyelenggara LPS Monas Half Marathon 2025, para peserta ada yang datang dengan kostum unik.

Mulai yang mengenakan pakaian adat dan superhero hingga seragam Sekolah Dasar (SD) merah putih.

"Run The City juga menjadi ajang menyapa sesama pelari, menikmati suasana hijau Hutan Kota, serta ikut dalam berbagai aktivitas yang menciptakan euforia sebelum race day," tuturnya.

"Bagi banyak pelari, inilah ajang shake-out run yang menyenangkan waktu untuk menggugah semangat tanpa tekanan, sambil menyiapkan fisik dan mental menuju LPS Monas Half Marathon keesokan harinya (Minggu, 15 Juni 2025)," sambung dia.

Namun, lebih dari sekadar lari santai, Run The City juga mencerminkan kekuatan kolektif dari komunitas.

Purbaya mengatakan, melalui Run The City 5K, LPS Monas Half Marathon menunjukkan bahwa sport tourism tak melulu soal kecepatan dan kompetisi.

"Melainkan juga tentang inklusi, ekspresi, dan rasa memiliki. Ini adalah momen di mana pelari dan warga Jakarta bersatu dalam semangat “Time to Rise”, menjadikan kebangkitan bukan hanya slogan, tetapi pengalaman nyata yang dirasakan bersama," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ajang lomba lari jalan raya, LPS Monas Half Marathon 2025 siap digelar, Minggu (15/6/2025).

Usai sukses pada dua edisi sebelumnya, tema kali ini adalah “Time To Rise”.

Tema itu dipilih guna menggambarkan semangat untuk terus maju, mengambil kesempatan, dan mengembangkan potensi.

Ajang tahunan ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan Jakarta dan semangat masyarakat melalui olahraga lari.

Dalam konferensi pers di Danau Sentani, Senayan Park, Jakarta, Jumat (13/6/2025), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Harian Kompas memaparkan kesiapan penyelenggaraan serta berbagai pembaruan yang dihadirkan tahun ini, mulai dari rute baru hingga pelibatan pelaku UMKM lokal.

"Tema 'Time To Rise' diangkat sebagai ajakan untuk bangkit, baik secara pribadi maupun sosial, melalui semangat berlari yang inklusif dan menyenangkan," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, Jumat.

Pembaruan Rute dan Target Pecahkan Rekor

Salah satu inovasi utama tahun ini adalah pembaruan rute lomba.

Rute baru didesain untuk memberi kenyamanan dan peluang lebih besar bagi peserta dalam mencetak waktu terbaik.

“Lintasan tahun ini didominasi jalur utama yang lebih lebar dan minim tikungan. Ini memudahkan manajemen lalu lintas serta memberi ruang bagi pelari untuk tampil maksimal,” ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono.

Rute yang menggunakan 90 persen jalan protokol ini dinilai lebih efisien dan aman, serta berpotensi melahirkan rekor baru baik nasional maupun pribadi.

Kolaborasi Lintas Stakeholder

Penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025 melibatkan berbagai instansi, mulai dari Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, komunitas pelari, hingga pelaku UMKM lokal.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan, ajang ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menyediakan ruang publik yang aktif dan inklusif.

“Dengan standar internasional, kita ingin dunia melihat Jakarta sebagai kota besar yang sehat, aman, dan terbuka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syarifin Liputo menambahkan, kolaborasi antarlembaga juga diarahkan untuk membentuk budaya lari yang kuat dan kota yang ramah olahraga.

“Legacy yang kami harapkan bukan hanya soal event yang sukses setiap tahun, tapi juga terbentuknya budaya lari yang kuat dan ruang kota yang ramah olahraga. Tentunya, semua ini tidak lepas dari koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan seluruh dinas terkait," kata dia.

"Semua sudah bekerjasama mempersiapkan yang terbaik, sehingga besok Jakarta siap tampil gemilang lewat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025," sambungnya.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Tahun ini, LPS juga memperkenalkan program 'Run The Ground', pra-event lari kolaboratif di delapan titik Jabodetabek.

Selain itu, pelibatan UMKM di sekitar rute lomba diharapkan memberi dampak ekonomi berkelanjutan.

Jumlah peserta meningkat signifikan, yakni 6.000 pelari untuk kategori Half Marathon dan 1.500 peserta dalam kategori Run The City.

Run The City adalah acara fun run yang merupakan rangkaian dari LPS Monas Half Marathon.

Berbeda dengan acara puncaknya, Run The City menawarkan pengalaman fun run sejauh 5 kilometer.

Acara ini diselenggarakan H-1 sebelum LPS Monas Half Marathon pada Sabtu, 14 Juni 2025, start dari Hutan Kota GBK.

Melalui kegiatan lari yang menyenangkan ini, peserta didorong untuk merasa terhubung dengan lingkungan sekitar dan berkontribusi pada perubahan positif mengajak teman dan saudara untuk berolahraga dan bergembira.

Dengan mengadakan acara di kota-kota besar, Run The City memberikan kesempatan bagi orang dari berbagai daerah untuk bergabung dalam kegiatan olahraga yang bermanfaat ini.

Ini bukan hanya tentang berlari; ini tentang memupuk solidaritas dan persaudaraan di antara peserta dari latar belakang dan kota yang beragam.

Run The City menjadi platform untuk menyatukan orang dalam semangat perubahan positif, mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif dalam masyarakat.

Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung, juga menyoroti program Break the Limit sebagai bentuk pembinaan atlet nasional melalui event kompetitif.

“Inovasi ini bukan hanya perayaan massa, tapi juga ruang pembibitan atlet nasional,” ujarnya.

Dari sisi medis, Medical Director LPS MHM 2025, dr. Wawan Budisusilo, memastikan kesiapan tim kesehatan.

Pos medis, ambulans, dan SOP darurat disiapkan di berbagai titik strategis.

"Penempatan personel medis di titik strategis, ambulans siaga, serta SOP darurat disiapkan untuk memastikan pelari dapat berlomba dengan aman, nyaman, dan percaya diri," ujarnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti saluran di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09