Jokowi Tolak Isu Rawatan di Jepang, Ungkap Kondisi Kesehatan Terbarunya
Kepresidenan dari Presiden ketujuh, Joko Widodo alias Jokowi, saat ini sedang menghadapi kondisi dimana dia menderita alergi kulit yang menyebabkan timbulnya ruam pada area-area seperti wajah, leher, serta tangannya.
Informasi yang berkembang mengatakan bahwa Jokowi telah dilarikan ke Jepang dan dirawat di sebuah rumah sakit mancanegara karena alergi pada kulitnya itu.
Namun, laporan yang menyatakan bahwa dia dievakuasi ke rumah sakit di Jepang karena alergi kulit ini ditolak oleh Jokowi.
Jokowi sekalipun kelihatan kaget ketika diminta berkomentar mengenai spekulasi yang menyebutkan bahwa dia dibawa ke rumah sakit di Jepang karena masalah alergi pada kulitnya.
"Kenapa? Ke Jepang gitu? Bukan, bukan," katanya sambil terkekeh.
Jasad Jokowi tampak masih berbekas ruam di sebagian wajah, leher, serta tangannya.
Tetapi kulit merah dan gatal pada wajah Jokowi hari ini tampaknya telah membaik.
Di samping itu, suara Jokowi kelihatan agak terserak.
Jokowi pun menyambut para pengunjung dari kalangan masyarakat yang berkeinginan datang ke tempat tinggalnya.
Sebelumnya, Jokowi dan Iriana menjalankan ibadah sholat Idul Adha di Gedung Graha Saba Buana.
Jokowi terlihat memakai kemeja koko warnanya putih yang dikombinasikan dengan celana berwarna hitam serta topi pecinya hitam.
Walaupun kesehatannya belum pulih sepenuhnya, Jokowi masih sempat menemui dan berfoto bersama dengan para penduduk setempat.
Tanda-Tandanya Timbul Sesudah Kembali Dari Vatikan
Jokowi mengatakan bahwa dia mulai merasakan gejala alergi sesudah pulang dari perjalanan kenegaraannya ke Vatikan beberapa saat yang lalu.
"Telah disebutkan sebelumnya tentang alergi biasa. Ketika mengunjungi Vatikan beberapa hari lalu, saya menyatakan hal tersebut," ungkap Jokowi ketika bertemu dengan media di Sumber,Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (6/6/2025).
Jokowi pun mengonfirmasi bahwa keadaan jasmaninya masih prima dan dia terus melanjutkan rutinitas sehari-hari dengan normal, termasuk menyambut para tamu di tempat tinggalnya.
"Iya begitu. Masih melakukan aktivitas normal. Badan tidak bermasalah. Hanya alergi biasa," katanya.
Sektor awal, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, pun sudah menjelaskan tentang keadaan sehat presiden.
Dia mengatakan bahwa alergi itu diduga disebabkan oleh adaptasi tubuh terhadap pergantian iklim ketika berada di Vatikan, gejala ini baru timbul beberapa hari sesudah Jokowi pulang ke Indonesia.
"Kepala keluarga tengah menjalani proses penyembuhan dari reaksi alergi pada kulit setelah kembali dari kunjungan ke Vatikan," jelas Syarif, Kamis (5/6/2025), di Solo.
"Iya, bisa jadi karena cuacanya di Vatikan. Setelah menyesuaikannya dan kembali ke Indonesia, barulah gejala alergi timbul beberapa hari kemudian," tambahnya.
Syarif menyangkal pula berita yang menyatakan bahwa Jokowi menderita Steven Johnson Syndrome, suatu gangguan kulit jarang terjadi namun sangat parah.
"Hoaks nih, gak bener tuh," katanya dengan tegas.
Saat ini, kondisi alergi Jokowi sudah dirawat oleh para dokternya yang bertugas di rumah beliau di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Dokter Tifa Mengatakan Jokowi Menderita Penyakit Berat
Tidak sekadar tentang sertifikat, dokter Tifauzia Tyassuma alias Tifa rupanya juga mengamati keadaan jasmani Joko Widodo (Jokowi).
Dengan menggunakan akun media sosialnya, Tifa juga mengomentari perubahan penampilan Jokowi, yang katanya terlihat lebih berbeda pada tahun 2025 ini.
Dokter Tifa juga curiga bahwa Joko Widodo (Jokowi) mungkin mengidap penyakit yang parah.
Dia meragukan apakah Jokowi menderita penyakit autoimun yang parah.
Itu karena menurut Tifa, wajah Jokowi sekarang dihiasi dengan berbagai bintik-hitam.
Mengapa Pak Jokowi terlihat seolah mengalami autoimun? Tiba-tiba wajah dan leher dipenuhi dengan melasma atau bintik-bintik hitam.
Tiba-tiba pula mengalami kebotakan parah, rambut jadi rontok dengan cepat di dahinya, bagian samping kepala, dan belakang kepala," demikian catatan Dr. Tifa melalui unggahan tweetnya di Twitter pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Menganalisis perubahan pada wajah Jokowi tersebut, dokter Tifa mencurigai bahwa presiden ke-7 mungkin mengidap penyakit serius di luar/autoimun.
Tifa mengatakan bahwa penyakit tersebut bersifat serius, diperkirakan disebabkan oleh beban kebohongan yang sudah dilakukan selama sepuluh tahun.
Apa Autoimun ataukah Hiperkortisolisme? Menurut dokter pribadi, perlu diresepkan obat anti-depresan nih.
Sayang sekali, membawa beban untuk berbohong selama sepuluh tahun itu pasti sangat melelahkan," lanjut Dokter Tifa dalam cuitannya seperti dikutip dari artikel terdahulu dengan judul: Postingan Dokter Tifa Ragu Penyakit Jokowi Parah, Bintik di Wajah, Ngabalin Mintakan Maaf kepada Pengkritik Harus Bertobat
Tim pendukung menyebut hoaks bahwa Jokowi terkena Sindrom Stevens-Johnson
Ketahanan kesehatan Jokowi pasca diberitakan terkena sindrom Stevens-Johnson, Aidia: Informasi tersebut adalah kabar bohong.
Ketahanan kesehatan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, mendapat perhatian setelah beredar kabar bahwa ia menderita Steven Johnson Syndrom (SJS).
Menurut informasi dari AloDokter, sindrom Stevens-Johnson merupakan respons alergi yang dicirikan oleh timbulnya bintik merah dan benjolan pada epidermis, selaput lendir mata, rongga mulut, area anus, serta genitalia.
Penyakit tersebut bisa memicu komplikasi yang parah jika tak cepat diobati.
Keterangan dari Jokowi oleh Kompol Syarif Fitriansyah menyebut bahwa kondisi Jokowi saat ini adalah untuk memulihkan diri dari alergi pada kulitnya yang diderita usai pulang dari kunjungan ke Vatikan, dan tidak disebabkan oleh penyakit Stevens Johnson Syndrome seperti dugaan beberapa pihak.
Kompol Syarif Fitriansyah menegaskan bahwa keadaan jasmani Jokowi masih prima dan tidak terdapat masalah kesehatan yang signifikan.
"Kepala keluarga saat ini tengah menjalani proses penyembuhan dari reaksi alergi pada kulit usai kembali dari kunjungan ke Vatikan," jelas Syarif di Solo, hari Kamis tanggal 5 Juni 2025, sebagaimana dikutip dari laman KOMPAS.com.
Alergi itu diduga disebabkan oleh perubahan iklim di Vatikan.
Alergi hanya mulai terlihat beberapa hari sesudah Jokowi kembali ke tanah air.
"Kemungkinan besar disebabkan oleh iklim di Vatikan, kemudian setelah pulang ke Indonesia, barulah alergi tersebut muncul," terangkan Syarif.
Regu medis sudah mengatasi situasi Jokowi di rumahnya yang berada di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Syarif secara tegas menyangkal klaim yang menyatakan Jokowi menderita SJS.
"itu informasi palsu, tidak akurat," ujarnya.
Dia juga memastikan bahwa Jokowi tidak mengalami rasa panas atau gatal, dan jenis alergi ini bukan merupakan penyakit autoimun ataupun yang bisa ditularkan.
"Beliau tidak mengalami rasa hangat atau gatal, hanya alergi ringan saja," jelasnya.
Walaupun alergi kulit ini pernah mengundang pertanyaan publik seputar kesehatan Jokowi, Syarif menekankan bahwa keadaannya telah membaik.
Jokowi masih rajin bersepeda pada hari bebas kendaraan bermotor, membuktikan kesehatannya yang prima.
Kegiatannya sepanjang hari, termasuk sapa-meng-sapa dengan penduduk setempat, bermain dengan cucu-cucunya, serta makan pagi bersama, tetap lancar tanpa hambatan.
"Kemarin dia sempat bersepeda, bermain dengan cucunya, dan makan pagi bersama kita semua. Kegiatannya sama sekali tidak terpengaruh," kata Syarif.
(*)
Ikuti informasi terkini lainnya melalui kanal-kanal berikut: Channel WA , Facebook , X (Twitter) , YouTube , Threads , Telegram