Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Tip Terbaik untuk Ibu Baru Agar Dapat Tidur Lelap

Pada masa-masa setelah melahirkan, biasanya waktu tidur ibu kerap terpengaruh kan?

Karena Mama perlu mengatur jadwal tidur bayi yang belum bisa membedakan antara siang dan malam, ditambah lagi Mama tetap harus waspada karena belum terbiasa dengan kebutuhan bayi.

Seringkali, situasi seperti ini menyebabkan banyak ibu kesulitan untuk tertidur dengan pulas sampai mengalami defisit waktu istirahat. Apabila demikian adanya, pastilah hal tersebut akan memengaruhi kinerja sang Ibu saat bekerja esok hari. Ketika tubuh kurang mendapatkan cukup rest, maka stamina pun menurun serta energi yang dimiliki ikut berkurang, sehingga semangat kerjapun menjadi berkurang pula.

Bahkan, jika hal ini berlangsung terus-menerus bisa menimbulkan stres lho!

Oleh karenanya, berikut 7 saran untuk ibu baru agar dapat istirahat dengan lelap setelah bersalin yang telah dirangkumkan oleh !

1. Istirahat ketika Si Kecil sedang tertidur

Di momen seperti ini, Mama perlu jeli dalam mengambil peluang meski kecil sekali buat istirahat. Bila si Kecil akhirnya terlelap, segera manfaatin waktunya biar bisa ikutan tidur juga.

Gunakan waktu istirahat si bayi agar juga bisa merehatkan diri Mama. Utamakan keperluan tidur sebelum melaksanakan tugas-tugas lain seperti membersihkan rumah atau hal-hal ekstra tersebut.

Alasan lain adalah bahwa memaksa diri sendiri untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga ketika tubuh belum benar-benar bugar dan masih mengantuk, justru akan menunda kelengkapan pekerjaan tersebut dan meningkatkan tingkat stres bagi Mama.

Silakan biarkan tubuh Mama mendapatkan istirahat yang cukup sebelum memulai tugas atau kegiatan lainnya. Dengan begitu, saat tubuh dalam keadaan bugar, semua pekerjaan di depan hari akan dapat diselesaikan dengan lebih efisien.

2. Susun jadwal gantian Papa dalam mengawasi Si Kecil.

Lebih baik Mama berkonsultasi dengan Papa dari awal, sebelum bayi lahir, tentang bagaimana membagi tugas merawat bayi. Ini akan sangat mendukung Mama agar bisa istirahat lebih optimal.

Harus ditekankan bahwa tentang merawat anak tidak hanya menjadi tugas ibu saja, melainkan merupakan tanggung jawab bersama dari kedua orangtua. Meskipun demikian, pengambilan keputusan memiliki anak adalah hasil kesepakatan berdua, maka dalam proses pemeliharaannya keduanya seharusnya turut serta bekerja sama satu sama lain.

Tidak seorang pun memiliki hak lebih untuk menjaga, atau dikurangi tanggung jawab mereka dalam menjaga hanya karena mengutamakan hal lain.

Sebaiknya, Ibu dan Bapak bekerjasama dalam merawat bayi, mengerti caranya menyesuaikan diri dengan si kecil yang baru dilahirkan, membagi tugas, serta bergantian untuk istirahat.

Kolaborasi yang efektif akan menciptakan pendekatan pengasuhan bayi yang lebih maksimal dan mencegah kedua belah pihak merasa lelah atau stres secara individual.

3. Hindari mencoba melakukannya semua sekaligus agar tidak terlalu membebani diri sendiri.

Pada masa-masa pertama setelah kelahiran bayi, rumah biasanya akan terlihat berantakan sekali, Bu?

Karena ada begitu banyak tugas yang perlu diselesaikan, terutama pada awalnya ketika Mama dan Papa lebih menekankan pemenuhan semua kebutuhan Si Kecil, pekerjaan rumah seringkali menjadi prioritas kedua.

Tetapi, itu sama sekali bukan masalah besar, Bu. Sebaiknya Anda tidak mencoba mengerjakan semua pekerjaan merawat bayi dan mengelola rumah tangga secara bersamaan, khususnya saat Bunda sudah menyadari bahwa tubuh Bunda benar-benar kelelahan.

Penyebabnya adalah karena memaksa diri sendiri hanya akan menambah keletihan dan stres pada tubuh Mama. Apalagi, Mama saat ini tengah dalam tahap penyembuhan setelah melahirkan, di mana selama periode nifas ini, beberapa gejala mungkin saja dialami oleh Mama.

Maka dari itu, usahakanlah untuk mengenali keperluanmu sendiri, kenali serta prioritas kan kapan kamu perlu waktu beristirahat sebelum dapat melanjutkan tugas dengan baik. Tak masalah jika harus mengerjakan secara bertahap, satu persatu setiap harinya, guna menuntaskan beberapa urusan tersebut.

Ini akan menjadi pilihan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan memaksa diri sendiri yang malah bisa meningkatkan risiko beragam masalah kesehatan, terutama stres dan gangguan kesehatan mental setelah proses bersalin.

4. Jangan khawatir atau gelisah ketika mendengar siulan bayi menangis

Jangan khawatir atau cemas, Bu! Ketika mendengar tangisan si bayi. Karena rasa waspada dan ketakutan itu sering membuat Bunda sulit tertidur dengan pulas sebab terus-menerus diingatkan oleh bunyi menangisnya.

Bayi merupakan makhluk buatan Allah yang memiliki tahap pengembangan sangat dini, Bu. Ada banyak hal yang mereka belum mampu lakukan dan memerlukan latihan berkelanjutan seiring berjalannya waktu.

Meliputi pula kemampuan menyampaikan kebutuhan mereka. Manusia dewasa dapat bicara, minta bantuan, atau gerak tubuh untuk mencapai tujuan mereka. Namun bayi belum mampu melakukan itu semua; meski hanya sekedar berucap untuk menjelaskan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, satu-satunya cara bagi bayi agar diperhatikan adalah dengan menangis.

Maka dari itu, usahakan agar Mama menyadari bahwa rewelnya si kecil belum tentu merupakan suatu hal yang harus ditangani secara mendesak atau menjadi masalah besar. Rewelnya bayi justru mengindikasikan bahwa mereka memerlukan bantuan Mama untuk mengerjakan beberapa hal atau untuk memenuhi keperluannya.

Dengan memahami hal tersebut, Mama bisa mengurangi rasa cemas dan emosi Mama sendiri agar Mama tetap tenang saat menjaga si Kecil. Mungkin Anda sudah pernah mendengar bahwa bayi juga bisa merasakan emosi orang di sekitarnya! Seperti semacam ikatan batin antara keduanya.

Karenanya, kedamaian yang Mama sampaikan saat memegang atau menggoyangkan bayi yang sedang menangis akan dengan sendirinya terserap, sehingga membuat si kecil jadi lebih tenang.

Bandingkan saja, jika ibu menjadi cemas lalu bergerak dengan cepat sambil menggoyangkan si kecil. Hal itu justru akan membuang-buang tenaga tanpa hasil, dan sang anak masih juga terus menjerit.

5. Pastikan untuk menyusui bayi secara maksimal sebelum tidur di malam hari.

Selanjutnya, Mama bisa berusaha meningkatkan frekuensi menyusui menjelang waktu tidur malam. Perlu diketahui bahwa ukuran perut bayi yang baru dilahirkan hanyalah sebesar sebuah ceri lho, Maa. Ini pula yang membuat asupan makanannya lebih cepat dicerna, akibat dari proses kosongin perut yang cukup cepat tersebut, sehingga si kecil pun cenderung merasa lapar dengan lebih mudah. Biasanya, bayi baru lahir akan minum susu kurang lebih setiap dua sampai tiga jam sekali.

Jadi, meskipun begitu, Mama masih bisa mengatasinya dengan menyusui si kecil sebelum waktunya tidur di malam hari, karena hal itu dapat membantu bayi agar terlelap dengan lebih le lap ketika perutnya telah terisi cukup.

Bayi yang menangis keras pada malam hari sering kali disebabkan oleh rasa laparnya yang belum tertuang dengan baik sebelumnya. Akibatnya, si kecil mungkin mengalami ketidaknyamanan dalam tidurnya dan mudah bangun.

Mempertinggi frekuensi menyusui menjelang tengah malam hari ini pun amat baik dalam menghasilkan ASI secara optimal bagi sang buah hati, lantaran telah dikenal pada periode tersebut sekali lagi produksi hormon prolaktin yang merangsang pengeluaran ASI benar-benar meningkat pesat, oleh karenanyaASI cenderung berlimpah dan balita akan terasa begitu puas sewaktu minum susu.

Melakukan aktivitas meningkatkan produksi ASI dengan memberikan asi pada si kecil sebelum waktu istirahat malam juga memiliki manfaat besar untuk ibu. Ini membantu mencegah situasi di mana payudara menjadi kendor karena dipenuhi ASI dan membuat tidur ibu jadi lebih tenang.

6. Jauhi rangsangan yang bisa membuat Anda kehilangan rasa ngantuk.

Apabila Mama telah mendapatkan waktunya istirahat dengan baik, manfaatkannya sebaik mungkin! Hindarilah rangsangan-rangsangan yang malahan bisa meredupkan rasa ngantuk Mama, misalnya memainkan ponsel atau minum teh dan kopi yang mengandung kafein.

Terkadang, karena banyak kegiatan yang mengisi hari Mama, menjadi sukar bagi Mama untuk menyentuh ponsel. Akhirnya, hampir setiap kali akan istirahat malam, Mama selalu ingin memeriksa ponsel lebih dulu. Meskipun tak apa-apa, sebaiknya dihindari jika rasa ngantuk sudah sangat kuat.

Alasan utamanya adalah bahwa secara tidak sadar, rangsangan dari perangkat elektronik seperti sinar biru atau konten menarik yang Anda tonton di ponsel bisa meredupkan rasa kantuk Anda. Ini pada akhirnya akan mengganggu waktu istirahat malam Anda yang semestinya digunakan untuk beristirahat dengan cukup dan menyegarkan tubuh.

7. Coba diskusikan hal tersebut dengan anggota keluargamu apabila kamu membutuhkan bantuan.

Akhirnya, usahakanlah untuk berbicara dan jujur tentang segala sesuatu yang Mama alami selama periode awal merawat bayi ini, terutama jika Mama butuh dukungan tambahan.

Berpikir jujur tidak akan menggambarkan Mama sebagai seseorang yang belum siap dalam menjalani proses pendidikan anak atau hal-hal lainnya, karena tentunya keluarga juga memahami perasaan Mama pada waktu tersebut. Mereka sebelumnya telah melalui situasi seperti yang sedang dialami Mama ketika pertama kali menjadi orang tua.

Mengajak keluarga untuk memberi bantuan bisa semakin mendekatkan hubungan Mama dengan anak-anaknya. Tak jarang, saran-sarannya didapatkan dari pengalaman pribadi mereka sebelumnya sehingga sangat berguna bagi Mama dan Papa saat merawat buah hati.

Akan tetapi, itu semua masih bergantung pada pilihan dan situasi, minimal Mama perlu bersikap terbuka kepada pasangannya, yang notabene adalah orang terdekat serta mitra Mama dalam menjaga dan mendidik anak tersayang tersebut.

Itulah Ma, 7 saran untuk Ibu baru yang ingin tertidur pulas setelah bersalin yang telah dirangkumkan oleh Semoga bermanfaat untuk Mama ya!

7 Ramuan Matcha Nikmat bagi Penggemuk Asi Ibu yang Sedang Menyusui 7 Saran Bra Top Nyaman bagi Ibu Menyusui! 7 Saran Pelembab yang Aman bagi Ibu Menyusui
  • Istirahatlah ketika Si Kecil sedang tertidur untuk memaksimalkan waktu tenang tersebut.

  • Susun jadwal giliran Papa dalam berbagi tugas mengawasi sang Anak Muda.

  • Jangan memaksa diri Anda untuk mengerjakan semua hal sekaligus.