Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakultas Teknologi Pertanian IPB Resmi Menjadi Sekolah Teknik: Perubahan Besar Menuju Kemajuan

- Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas IPB secara resmi akan berganti nama menjadi Sekolah Teknik (School of Engineering) di tahun 2025.

Perubahan ini diambil sebagai langkah untuk memperkuat rekayasa proses dan teknologi di bidang pertanian.

Dekeun Fakultas Teknologi, Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto menyebutkan bahwa perombakan tersebut bukan merupakan suatu pemecahan, tetapi lebih kepada peningkatan struktural dalam lembaga demi menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman.

“Fateta baik-baik saja, prestasinya juga luar biasa. Perubahan ini adalah bentuk berkembangnya Fateta, bukan pemisahan,” terang Slamet dikutip dari laman Korpus IPB, Rabu (7/5/2025).

Dipacu oleh keperluan efisiensi, kolaborasi, dan peningkatan akademik.

Terbentuknya Sekolah Teknik dipacu oleh keperluan untuk meningkatkan efisiensi, menciptakan sinergi, serta memperkuat aspek pendidikan.

Ini disebabkan karena semua prodi di Fateta sudah menggunakan metode teknik. Berkat hadirnya Sekolah Teknik, Slamet yakin kerjasama antar departemen bakal makin kuat sambil tetap mempertahankan jati dirinya dalam sektor pertanian.

"Kami terus mengutamakan sektor pertanian. Jati diri tersebut tak lenyap, justru semakin diukuhkan melalui metode," tambahnya.

Menurut Slamet, pendirian School of Engineering sesuai dengan visi IPB University yang merupakan perguruan tinggi bertumpu pada bidang pertanian.

Dia menghilangkan ketidakpastian seputar keprihatinan banyak pihak yang merasa tindakan tersebut akan membuat IPB University semakin jauh dari bidang pertanian.

"Perubahan yang kami maksudkan tidak boleh diartikan sebagai penolakan terhadap sektor pertanian, namun justru untuk memperkuat pertanian dengan menggunakan berbagai teknik," tandasnya.

Perombakan ini pun menghadirkan berbagai keuntungan.

Perombakan ini pun menghadirkan berbagai keuntungan. Misalnya, meningkatkan efisiensi anggaran, menaikkan jumlah lab komputer dari 40 jadi 110 unit, selain itu ada pula perluasan area shared space dan pusat mahasiswa.

Kehadiran Sekolah Teknik ini ditargetkan untuk menutup jurang antara berbagai program studi serta meningkatkan pembangunan infrastruktur penunjang dengan lebih cepat.

Slamet menggarisbawahi bahwa tujuan utama dalam pengembangan adalah memperbaiki fasilitas yang mendukung proses belajar-mengajar, daripada hanya mementingkan keindahan bangunan.

"Lebih baik anggarannya dipakai buat beli peralatan lab ketimbang menghabiskannya untuk renovasi ruangan yang mahal," tegasnya.

Slamet menyebutkan bahwa pada tahun 2025 Sekolah Teknik akan telah berdiri kuat dengan peralatan lengkap serta prodi yang terakreditasi secara istimewa.

"Perubahan merupakan hal yang pasti. Jika tak ingin mengalami goncangan, lebih baik tetap di rumah saja. Namun, kita perlu berani untuk berkembang demi kemajuannya," katanya.

Pihak Fakultas Teknik sudah aktif mempromosikan perubahan tidak resmi, termasuk ke siswa dan juga calon siswa baru.

Teknik Kimia serta Teknik Mesin menjadi program studi terbaru.

Di samping itu, Teknik Kimia serta Teknik Mesin yang merupakan prodi terbaru juga ikut dipromosikan dan disiapkan untuk menampung mahasiswa baru lewat jalur seleksi mandiri pada tahun ini.

Slamet mengaku tantangan terberat dalam sosialisasi bukan berasal dari pihak internal, melainkan alumni senior. Adapun, pihaknya terbuka dan siap berdiskusi bila ada perbedaan pendapat.

Akreditasi kembali untuk dua prodi terbaru, yaitu Teknik Kimia dan Teknik Mesin, adalah tujuan yang hendak diraih oleh Sekolah Teknik dalam jangka waktu 1 sampai 2 tahun mendatang.

Selain itu, pula pihak Sekolah Teknik bertujuan untuk mengoptimalkan serta memperkuat sarana dan prasarana, walaupun ada penyesuaian anggaran akibar adanya pemangkasan dana BPIF sebesar 50%. Laboratorium merupakan fokus utama dari sasaran ini.

"Kami menginginkan suatu lokasi yang pantas, walaupun tak perlu mewah namun harus bermanfaat. Untuk kami, hal utama adalah adanya stop kontak, koneksi internet nirkabel, serta sarana dasar," jelas Slamet.

Slamet selaku pemimpin menginginkan bahwa Sekolah Teknik mampu menciptakan beberapa program studi baru yang disesuaikan dengan permintaan pasaran dalam jangka waktu dua hingga empat tahun mendatang.

Dia juga menggarisbawahi bahwa perubahan dan perkembangan Fateta menjadikan Fakultas Teknik adalah tanggung jawab akademik dari IPB University.

“Amanah itu sedang kami wujudkan. Untuk efisiensi dan kelincahan, makanya kita satukan semua di bawah satu rumah,” tandas dekan Sekolah Teknik ini.