4 Hewan Tanpa Darah: Rahasia Kelangsungan Hidup Mereka
Di alam binatang, sebenarnya darah adalah elemen penting karena membawa nutrisi, oksigen, serta substansi lain ke seluruh badan. Akan tetapi, ada beberapa organisme yang tak memiliki fitur ini sama sekali. Beberapa spesies hewan telah melewati proses seleksi alam dengan cara tertentu, memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa bertahan tanpa harus punya sistem sirkulasi darah layaknya manusia atau vertebrata lainnya.
Kelangkaan darah pada binatang-binatang tertentu biasanya terkait dengan dimensi tubuh yang lebih kecil, anatomi yang simpler, serta jaringan pengedaran dalam tubuh yang mungkin menunjukkan variasi ketika dibandingkan dengan organisme lain secara umum. Karenanya, mari kita amati beberapa spesies di bawah ini yang tidak mengandalkan darah sebagai mekanisme utama kelangsungan hidup; hal ini mencerminkan fakta bahwa eksistensi tanpa aliran darah masih bisa dipertahankan.
1. Spons laut

Spons laut adalah hewan invertebrata sederhana yang lazim melekat di dasar lautan dan tidak memiliki sistem peredaran darah. Biasanya, spons mengambil air lewat lubang-lubang halus dalam tubuhnya untuk menyaring oksigen dan makanan menggunakan sel-sel tertentu dikenal sebagai koanosit .
Melalui struktur tubuh yang berlubang dan juga tidak memiliki organ internal yang cukup kompleks, maka spons laut sangat memungkinkan untuk bertahan hidup dengan cara mengandalkan aliran air sebagai transportasi zat utamanya. Dikarenakan tidak memiliki darah, maka sistem difusi yang dimiliki spons laut menjadi metode utama dalam mendistribusikan zat yang memang diperlukan oleh tubuh.
2. Plankton jenis zooflagellata

Zooflagellata adalah tipe plankton mikroskopis yang tinggal secara bebas di laut dan tidak memiliki sistem sirkulasi darah atau organ dalam yang rumit. Organisme uniseluler ini biasanya mengandalkan flagella untuk berpindah, dan mendapatkan makanannya langsung dari lingkungan terdekatnya.
Tanpa mengeluarkan darah, zooflagelata dapat terus melakukan semua fungsinya dalam proses metabolisme lewat mekanisme difusi yang datang dari membrannya. Strukturnya yang amat miniatur dan simpel membantu makhluk ini bertahan serta bereproduksi secara efektif di beragam lingkungan air.
3. Cacing pipih

Cacing pipih adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena badannya yang ramping, sehingga mendukung proses difusi langsung antara lingkungan eksternal dengan jaringan dalam tubuh. Spesies ini dapat bernafas serta mengambil nutrisi lewat permukaan seluruh tubuhnya.
Karena tubuh cacing pipih yang sangat tipis serta tidak memiliki rongga tubuh, semua proses pertukaran materi berlangsung tanpa bantuan organ transportasi semacam sistem peredaran darah. Kondisi ini tampaknya memungkinkannya bertahan dalam kondisi dengan kandungan oksigen rendah, seperti di air dangkal atau dalam tubuh tuannya.
4. Ubur-ubur

Ubur-ubur Merupakan makhluk laut dikenal atas kejernihan tubuhnya serta ketiadaan sistem sirkulasi darah. Ini disebabkan oleh ubur-ubur umumnya mengambil oksigen secara langsung dari air melalui kulit tipis dan lenturnya agar bisa bermigrasi.
Sebagai gantinya dari sistim peredaran darah, ubur-ubur malahan mengandalkan jaringan saluran yang tersebar di rongga tubuh mereka untuk menyebarkan zat-zat makanan kepada setiap bagian badannya. Konstruksi tubuh yang mayoritas tersusun atas cairan membantu ubur-ubur dalam melaksanakan fungsionalitas ini dengan cara yang langsung dan efektif tanpa harus bergantung pada aliran darah.
Keempat makhluk ini menunjukkan bahwa air darah tidak selalu diperlukan untuk bertahan hidup dan melaksanakan fungsinya sebagai organisme. Dengan bentuk fisik yang sederhana serta kemampuan penyesuaian yang mengagumkan, tak heran jika mereka mampu bertahan dengan baik dalam lingkungan alamiahnya. Tiap spesies tampak seperti memiliki konstruksi badan unik tersendiri!